Pemuda dan Lelaki baya

Abdul mundhir, kyai lelaki baya berdiri terpaku, dia terpesona dengan sosok orang muda didepannya. Orang muda ini begitu lusuh, bajunya compang camping .
Mestinya ia dari golongan orang bodoh, gumam si baya.
Ah.... akan tetapi ada yang aneh, aku tak tahu apa gumamnya pada diri sendiri .  timbul keinganannya untuk tahu lebih dalam. Sejenak kmudian di berpikir,.... baik coba aku tanyakan ke dia
Pelan-pelan lelaki baya melangkahkan kakinya, mendekati si muda.

Lalu tanyanya  ,'Anak muda, buktikan padaku kalau Tuhan itu ada?.
Si muda mendongakkan kepalanya memandang lelaki baya  yang melemparkan  pertanyaan tiba tiba. Lalu menunduk.

'Bagaimana ?', desak Lelaki baya.

Muram. orang muda memandang wajah penanyanya
Lalu berkata ' Bapak, permasalahannya bukan apakah Tuhan itu ada, tapi masalahnya apakah aku atau bapak ada?
Wahai Bapak, kitalah yang tidak ada, bahkan sekedar hak saja tidak ada.

Bapak, tidak ada  hak bagi kita sekedar menghakki diri kita,
Baik itu barang-barang atau perbuatan kita yang soleh apalagi menghakki kesalahan atau perbuatan kita yang jelek.

Mendengar jawaban simuda, lelaki baya itu tersungkur